AGAMA YANG TERNODA

Segala sesuatu yang terjadi adalah suratan dan takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa sebagaimana firmannya “segala sesuatu yang dari Allah akan kembali kepadanya.” Namun dalam perkembangannya agama yang sebagai suatu tonggak sejarah telah ternoda oleh para pemeluknya, sebagaimana yang terjadi pada agama Islam, para pemeluk agama itu telah menyalahgunakan nama agama dan disesuaikan dengan kehendaknya. Mereka mengatasnamakan Islam untuk kepentingan golongan sendiri, walaupun sebenarnya mereka tahu bahwa hal itu bertentangan dengan fitrah yang mereka yakini mulai dari awal sampai akhir, karena hati adalah satu tiadalah ia berbohong dan berkompromi dengan kebatilan.

Beberapa Kejadian

Salah satu kejadian di Indonesia, masih hangat di pikiran kita tentang kejadian bom Bali I dan II, dan ada beberapa orang yang bertanggung jawab atas hal itu mereka menamakan diri mereka Jama’ah Islamiyah (JI), dan pengakuan itu membuat tokoh-tokoh Islam di Nusantara bingung bercampur marah. Bingung karena mereka tidak tahu menahu tentang gerakan itu, marah karena gerakan itu mengatasnamakan Islam untuk menyebarkan teror pada agama lain atau organisasi lain, padahal yang mereka tahu bahwa Islam (ajaran Muhammad) adalah agama perdamaian hal ini terbukti dalam tarih nabi, bahwa nabi sering dicaci, dimaki, bahkan diusir dari tanah kelahirannya sendiri; namun nabi tetap sabar dan lebih mengutamakan perdamaian dari pada angkat senjata, hal ini juga terjadi pada waktu nabi menjadi penguasa tunggal di madinah; nabi tetap sabar dan tidak sombong bahkan dalam peperangan sekalipun nabi tidak pernah melakukan teror , peperangan yang dilakukan nabi hanyalah untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Dan kita juga tahu dan mendengar tentang kejadian di Palestina (jalur Gaza) di mana antara bangsa Palestina dan Israel dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah ada jalan keluar yang kongkrit, hal itu terjadi karena EGO yang tinggi antara kedua belah pihak, sehingga PBB sebagai organisasi perdamaian dunia tidak terlalu banyak bertindak.

Jalan Terbaik

Dari beberapa problem di atas dapatlah disimpulkan bahwa egoisme adalah kunci dalam beberapa permasalahan tersebut. Dalam ajaran Islam sangat ditekankan kepada para pemeluknya untuk meningkatkan rasa kesabaran dalam jiwa dan rela kepada segala sesuatu yang terjadi, karena Tuhan Maha Mengetahui atas segalanya. Oleh karena itulah seorang muslim jangan terlalu terjebak kepada rasa iri, dengki, rendah diri, acuh-tak acuh, karena semuanya adalah beberapa hal yang sangat di larang oleh agama karena akan menimbulkan konflik horizontal. Jadi intinya dalam kehidupan ini kita harus banyak-banyak bertawakkal kepada Tuhan yang kita yakini sebagaimana firman-Nya: “Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Al-Fatihah:6)

Tinggalkan komentar